Pages

..::sahabat pena::..

08 February 2010

sebuah bingkisan hati seorang ikhwan..

suatu hari..sewaktu sy sedang mncari bhn2 tarbiyah di web..lbih kurg bnyk jgk la bhn tarbiyah yg sy jmpe dn download.. nth tetibe sy terjmpe satu artikel berbentuk warkah or mgkin jgk puisi seorg ikhwan,, lme sy mmbacanye berulang2.. ulang dn ulang lg.. utk memahami ape sbnrnye isi yg terkandung dsebalik bait2 puisi tersebut... nth knp, hati rse terpukul dgn kata2 tu.. rse xlayak diri ni utk mmbacanye.. msih adekh lelaki yg memandang seorg perempuan sebegitu rupe.. sebegitu hormatnye die terhadap kaum hawa itu.. andai saje diri ini seperti itu, mnjadi seorg perempuan yg sentiase mnjaga maruahnye.. spaya tidak jatuh tersungkur dan kalah oleh pujuk rayu, dan juga supaya tidak ade lelaki pun yg memandang diri ini sama seperti yg lainnye..

Buat hawa semuanya, sy kongsikn puisi ini utk kite sme2 hayati dn renungi di manakah kita meletakkn harapan2 dan maruah kite sebagai seorang hawa yg menjadi perhiasan terindah di muka bumi Allah ini..

suara hati seorang ikhwan utk semua wanita di dunia...

Wanita,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang
tak perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
karenanya kau tak membutuhkan persamaan.



Wanita,
Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh,
karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan
inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam
tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh
jiwa, sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam
khayalku yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.

Wanita
Berdua menghabiskan waktu denganmu
bagaikan mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
karena sucimu kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di
hadapanku bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Wanita
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena
aku seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada
wajah burukku, mengenakan pakaian sutra
emas.
Meniru laku para ustadz, meski hatiku lebih
kotor dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin
kau termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.

Wanita
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir
dalam kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu
adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda
Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua
terukir dalam kitab suci.

Wanita,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh
hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin
tak ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk
semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana
kekalmu, yang kaubangun dengan segala
kekhusyu'an tangis do'amu.

Wanita
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar
pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada
keikhlasanmu menerima keputusan Sang
Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan
menerima cinta dan menerima cinta dalam
setiap denyut nadi kita.

"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan adalah wanita shalihah."
(HR Muslim)



stlh sy mmbaca puisi ni, sy renungi sedalamnye diri sy.. mgkin saje sapelh sy utk mnjadi seorg perempuan seperti ape yg dikatakn.. malunye terhadap diri sndiri.. malunye jika ade yg memandang diri ini semulia itu.. namun, jauh di sudut hati, perempuan mne yg nk di pandang rendah martabatnye.. semuanye sedang berlumba2 mnunjukkn kemampuan dn perhiasan.. namun, duhai ukhti.. tidak perlulh kamu berlumba2 mghentakkn kakimu supaya diketahui kedatangnmu dan sgala perhiasanmu.. cukuplah kamu mnjadi yg biasa, tp sbnrnye luar biase oleh krn rse malu mu itu...wuallahualam..:)

penaku,
MZ_27791

1 comment: