Pages

..::sahabat pena::..

24 January 2014

Akulah!

in the name of Allah..the most gracious, the most merciful..

Satu persatu ayat-ayat Tuhan aku amati,
Bebola mataku terhenti pada suatu ayat, hatiku sayu.. kenapa baru saat ini aku membacanya?
Ataukah aku sudah pernah membacanya, Cuma mungkin ia tak cukup memberikan kesan kepada hatiku yang keras ini..

Mata itu sudah kabur dek air mata sudah laju-laju mahu keluar.
Allah.. inikah jawapan sebenarnya dari-Mu atas doa-doaku?

Katakanlah, Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak akan ditolong.
                                                                                                        Surah Az-Zumar : 53-54

Betul-betul aku menangis. Tak tertahan.
Perasaan malu, berdosa, insaf, kesal. Semuanya bercampur menjadi satu.
Akulah hamba-Mu yang selalu melampaui batas itu. Akulah hamba-Mu yang tak tahu malu itu.
Akulah hamba-Mu yang selalu berbuat dosa itu. Akulah ya Tuhanku.. yang selalu menzalimi diriku sendiri.
Akulah hamba-Mu yang selalu melambatkan taubatku pada-Mu.. yang selalu bermain-main dengan keampunan-Mu. Akulah hamba pendosa itu. Akulah ya Tuhanku…

Engkau tahu, apakah perasaan hamba-Mu yang hina ini saat terjumpa dan membaca ayat ini? Aku merasa.. Ya Allah, Engkau terlalu baik terhadap hamba-Mu yang satu ini.. terhadap aku.
Engkau masih memberikan aku peluang untuk merasai hidayah dan keampunan-Mu.. walaupun aku tak tahu layakkah aku ini mendapat keampunan-Mu itu…
Engkau masih memberikan aku harapan.. dan Engkau tidak mahu aku berputus harapan pada-Mu.
Aku tersangat malu pada-Mu. 

Engkau katakan padaku, sesungguhnya Engkau mengampuni dosa-dosa semuanya. SEMUANYA. Sumpah demi nama-Mu, aku sungguh-sungguh rasa terpujuk oleh-Mu.

Adakah manusia yang akan memaafkan aku atas SEMUA kesalahan aku seperti mana Engkau ya Allah? Mungkin tidak.. hanya Engkaulah yang lebih bersifat Pengampun dan Penyayang itu. Hanya Engkau.
Dan Engkau memujukku lagi,
Kembalilah… kembalilah. Sebelum dtgnya azab-Mu, dan saat itu tidak ada sesiapa yang akan menolong aku…

Allahu Allah. Air mataku tumpah lagi. Lebih deras dari tadi. Tubuhku terasa menggigil saat Engkau memanggil aku kembali dengan kasih sayang dan rahmat-Mu..

Sungguh Engkau terlalu baik ya Allah. Tidaklah Engkau mahu hamba-Mu ini di siksa dengan azab-Mu yang keras itu, dan Engkau sendiri telah memanggilku kembali..

Adakah manusia yang akan menjagaku seperti-Mu? Tidak.

Ampunilah aku atas dosaku, dan ampunilah orang-orang yang bersama-sama aku melakukan dosa kepada-Mu.

Kerana rahmat-Mu lah, aku masih sempat merasai ini semua, sebelum azab-Mu datang tak terduga.

Aku kembali. Memeluk-Mu. Tunduk dan patuh kepada-Mu. Mencintai dan merindui-Mu… dengan izin-Mu.
Jauhkanlah aku dari azab neraka-Mu. Dan masukkanlah aku ke dalam syurga-Mu yang tertinggi.

Tuntunlah aku. Sehingga aku syahid.
Allahu Musta’an.


Princess Mos,
240114




21 January 2014

we can choose what we want. eh?

in the name of Allah..the most gracious, the most merciful..




Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.
                                                                                                         Al-Ankabut : 56-59

Begitulah Allah menerangkan ayat-ayatnya yang luhur (mulia). Ayat-ayat yang membersihkan jiwa, yang menundukkan rasa ubudiyyah terhadap-Nya.
Perasaan ini hanya akan dirasa oleh orang-orang yang menghayati dan berfikir akan makna sebenar al-quran ini..
Benarlah... tidak ada kesia-siaan dalam mengimani ayat-ayat-Nya. Malah keimanan akan ayat-ayat-Nya membuahkan rasa cinta yang tiada tara kepada SangPencipta. Allahu Allah...

Aku mengamati dan menghayati ayat ini sedalamnya dengan hati. Mungkin aku masih belum memahami benar tafsiran yang tersirat dari ayat-ayat ini. Namun kaca mata dasarku sudah membuatkan aku tersangat kagum akan balaghah ayat-ayat ini. sesungguhnya Allah itu lembut.. dan Dia juga bersifat tegas terhadap hamba-hambaNya yang mendustakan ayat-ayat-Nya.

Allah telah menghamparkan bumi-Nya yang luas utk manusia. dan kejadian bumi ini telah Allah ciptakan berjuta milion tahun dari perciptaan manusia itu sendiri. bukanlah sahaja bumi yg Allah ciptakan, tetapi planet-planet yang lain juga Allah telah ciptakan dengan ssempurna mungkin. Maha Besar Allah atas ketelitian penciptaannya untuk manfaat manusia.

Namun... tiba-tiba aku merasa terlalu sedih. Hatiku terasa terhimpit-himpit. Terlalu sedih melihat manusia yang mungkin masih ramai yang tidak melihat keluasan bumi yang Allah ciptakan untuknya.. adapun yg melihat keluasan itu.. hanya melihat sebagai sesuatu yang indah mengagumkan.. tetapi tidak berfikir sedikit pun tentang kehebatan dan kebesaran Allah. ruginya...

Aku pernah mendengar sebuah kata-kata entah dari siapa.. yang mungkin aku sedikit lupa (memang lupa pun..hihi)..

"Allah ciptakan dunia ini untuk manusia, dan manusia ini Allah ciptakan untuk beribadah kepada Allah."

Namun, hakikatnya... manusia seolah-olah diciptakan untuk dunia. Apabila dunia menjadi tujuan, hilanglah Allah dari kehidupan. begitulah.

Sedangkan telah jelas di dalam firman-Nya di atas sana tentang segala yang telah Allah hamparkan (sediakan) kepada kita, adalah untuk kita menyembah Allah saja. 

Allah saja?

Sahaja? (dalam kamus bahasa malaysia)

Sahaja = Hanya itu. Titik.

tetapi ternyata.. "sahaja atau hanya itu" tidak difahami benar oleh segelintir golongan manusia. sehingga membuatkan mereka memilih atau mencari selain dari itu. (mungkin manusia ini sangat berpegang pada prinsip WCCWWW) (means: we can choose what we want.) oh..no! demo. krik..krik.

walaupun memang benar Allah ciptakan hanya manusia saja yang boleh memilih. tapi...

manusia itu pasti akan mengalami suatu saat, di mana.. segalanya akan hilang dari mereka.

iaitu di saat Allah mengambil kembali segala yang menjadi hak Allah yang hanya dipinjam oleh manusia.

maka aku sangat terpegun dengan bait-bait yang di lantunkan oleh buah fikiran dari hati yang jelas lagi bersih Sayyid Qutb:

"Maut bukannya penghabisan perjalanan hidup manusia, malah ia merupakan suatu peringkat perjalanan di tengah jalan."

cukuplah kata-kata itu membuat aku muhasabah, bahwa kehidupan masih ada setelah kematian pertama itu. dan ia sangat jauh dan berbeza dengan apa yang aku dan kamu lalui sekarang.

sesungguhnya, syurga yang tertinggi yang menempatkan Rasulullah, para shabat yang awesome itu hanya akan dapat dimiliki oleh orang-orang yang benar-benar ingin memilikinya. dan orang-orang itu.. kata Allah ye.. (bukan kata aku..)

"....(yaitu) yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya."

peluh besar okeh.
sebab aku masih kurang itu.

Ayuh! masih belum terlambat untuk berubah (dan memahami benar makna perubahan itu.)

Doakan saya.

Insan pendek ini.

pendek = kerdil. saya tinggi je.. 157cm. cukupla tu.hihi


Princess Mos,
Puncak Alam.
220114


11 January 2014

bertahanlah!

in the name of Allah..the most gracious, the most merciful..




daerah itu banyak mengajarkan aku.
ya.. sudah hampir 3 bulan aku meninggalkannya.
tapi jujur, aku rindu ingin kembali ke tanah itu.
ia mungkin bukan negeriku,
ia mungkin bukan tempat aku dilahirkan,
ia cuma suatu daerah yang mengajarkan aku,
erti "kemanusiaan" yang sebenarnya.

masa akan terus berlalu,
dan sekarang ini terasa lebih pantas ia berlalu,
dulunya yang terasa fantasi kini telah bertukar menjadi realiti,
seperti magic. sekelip mata gitu.

di sini..
tanah air tercinta ini, mungkin?
sebenarnya akan menuntut kita semua,
ayuh! keluarlah kamu dari zon selesa,
yang dulu mungkin di saat kamu masih belajar,
hanya terbeban dgn tarbiyah diri kamu sendiri dan adik-adik lingkaran tak cukup bulat kamu,
mungkin dulu yang kita terasa berat di "saat itu", saat ini dah tak berat lagi (sbb ada yg lebih berat..huhu),
mungkin pernah juga kita ada perasaan tak sabar ingin pulang untuk lepas dari beban yang terasa berat "saat itu" di sana,
tetapi ternyata... tanah air kita ini tidak mengizinkan kamu untuk berehat. huhu


dan disaat aku sudah berpijak dibumi nyata ini...
satu demi satu ukhti yang aku cinta kerana-Nya gugur dari medan perjuangan,
mereka pulang dan lenyap entah ke mana,
mungkin ingin berehat seketika setelah berpenat lelah,
dan tidak hairanlah,
terkadang alam pekerjaan itu membunuh jiwa seorang da'i..

aku sangat terinspirasi dengan kata-kata seorang ukhti yang aku cintai di jalan ini..

Dan Tuhan tidak akan membawa kita sejauh ini hanya  untuk meninggalkan kita. So, bertahanlah!

bertahanlah!
walaupun di saat itu kamu terasa sungguh berat.
atau sudah rasa hilang keikhlasan.
Allah tak pernah tinggalkan kita walau sesaat.
meskipun kita dah rasa amal cuma gerak fizik yang melelahkan.
itu cuma kelesuan sementara.
kerana da'i juga manusia..

perbaikilah hubungan kamu dengan Allah. dan perbaikilah juga hubungan kamu sesama manusia.

dan sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang apabila diuji dia bersabar dan kembali memohon keampunan dari Allah.



Princess Mos,
110114

09 January 2014

jalan ini bukanlah jalan kita sendiri..

in the name of Allah..the most gracious, the most merciful..





tiada cahaya yang Allah pancarkan ke dalam dada manusia,
kalaulah bukan untuk menerangkan apa yang gelap dan apa yang keliru,
dan dari cahaya itu,
manusia mampu berjalan dengan laju mahupun perlahan-lahan menuju Allah,
baik dengan rasa ringan mahupun berat,
keikhlasannya pasti akan membawanya bertemu dengan wajah Allah,
di sebuah pasar yang di nanti-nanti olehnya.
di sana... di akhirat yg abadi.

141211,
kamar kecilku.


di luar jendela, hujan masih mahu membasah bumi. Najla terdiam seketika merenung jauh air hujan yang tanpa henti membasah bumi sambil menghirup kopi panasnya perlahan-lahan.

"Naj, awak tengok apa tu? jauh termenung ye?" tegur farah yang tiba-tiba saja masuk bilik.

"Terkejut saya awak ni." Najla sambil tangannya mengurut-ngurut dada. Farah cuma tergelak kecil. Najla memang lemah semangat orangnya.

"Apa yang awak menungkan tu Naj? Sehari ni awak tak turun makan, tak keluar. selalu mesti awak tak duduk rumah pun. Sibuk ke sana ke mari. Awak ok ke?" Ujar Farah. Kedengaran Najla menghembus nafas kuat seolah-olah mengeluh. Matanya masih tetap memandang ke luar jendela.

"Saya ok je Farah, cuma rasa tak sihat sikit je. hmm... orang rumah ni semua pergi mana, keluar ke?" Najla berusaha mengalihkan perbualan. Farah hanya menggelengkan kepala.

"Aina keluar, Farhah balik. Katanya ibunya tak sihat. Atikah dan Aliya usrah kot." 

"Owh, awak tak ada plan apa2 ke hari ni?" Soal Najla lagi.

"Saya nak berehat. Letih." Ujar Farah sambil menunjukkan mimik wajahnya keletihan. Suasana bilik itu sepi seketika. 

"Farah, pernah tak dalam hidup awak, awak rasa nak pergi jauh, sangat jauh dari semua orang?" Tiba-tiba Najla bersuara menanyakan soalan itu.

"Kenapa awak tanya macam tu? Awak ada masalah dengan siapa?" Farah tertanya-tanya dengan soalan pelik Najla.

"Tak adalah. saya tak ada masalah dengan sesiapa pun. Malah tak mahupun mencari masalah. cuma kadang-kadang saya rasa macam nak pergi jauh dari semua orang." Najla melanjutkan kata-katanya.

"Tak salah pun kalau kita nak pergi jauh Naj. Asalkan kita tak menjauhkan diri kita dari Allah." 

"Saya rasa letih dengan kerja-kerja yang saya buat. Saya tahu, mungkin saya kurang ikhlas. Tapi mulut saya selalu cakap, insyaAllah saya ikhlas. tapi hakikatnya, saya dah jenuh, dan saya dah bosan dengan apa yg saya buat." Keluh Najla.

"Kadang-kadang memang Allah akan hadirkan kejenuhan tu, untuk membersihkan kita. Tak salah untuk seorang dai seperti kita berehat sebentar untuk kembalikan rasa tu, tetapi bukanlah untuk bermalasan-malasan setelah kita berehat. Rehat kita adalah untuk muhasabah." Ujar Farah penuh berhati-hati.

"Tapi, kenapa manusia ni.. maksud saya, bila nampak someone tu down sikit, terus cakap macam-macam. cakap tarbiyah dia tak cukup lagi lah, mutabaah tak settle lagi lah, buat benda lagha lah atau mungkin mereka akan cakap.. malaslah tu. huhu." Najla seolah-olah mengeluarkan isi hati.

"Manusia memang suka assume berbanding ask.. Tapi kita tahu siapa diri kita kan Naj. Atau mungkin itu cuma perasaan kita je, sedangkan mereka tak cakap apa-apa pun. Husnuzhon lah." Ujar Farah lembut.

"Saya tak mahu jadi orang yang tersungkur dari jalan ni. Saya tahu, syurga adalah tempat rehat kita yang abadi. Cuma kita manusia biasa. Kadang-kadang saya rasa saya buat hanya nak memenuhi kehendak orang, kehendak akhwat dan kehendak jemaah." Keluh Najla lagi.

"Istighfar Naj. Jalan ini memang akan meminta segalanya dari diri kita, fikiran, tenaga, harta, masa, bahkan suatu saat nanti darah juga. Tidak ada perkerjaan atau perjuangan yang tidak melelahkan. Perbaikilah imanmu, dan perbaharuilah niat dan keikhlasanmu. Tidak ada amal kebaikan yang hambanya lakukan dengan ikhlas melainkan amal-amal itu terhitung sebagai pahala untuknya." 

"Kadang-kadangkan... saya rasa tak sabar nak bertemu Allah. Tapi saya malu, sebab saya tak bersungguh-sungguh pun buat kerja. Saya masih lagi manja, masih lagi bermain-main. Masih lagi buat dosa." 

Farah memeluk erat tubuh Najla. Menenangkan.


********

kadang-kadang,
kita seperti hampir tersungkur dari jalan ini,
tetapi jalan ini bukanlah jalan kita sendiri,
kita ada mereka, 
manusia-manusia yang masih kuat imannya, mantap pendiriannya,
izinkanlah mereka menarik tangan kita sekuatnya,
agar tak jatuh ke lubang neraka,
tak jauh dari Pencipta syurga.

Jalan ini memerlukan manusia yang faham dan setia,
yang faham kenapa perlu setia,
dan yang setia kerana dia faham akan tujuannya.

jalan ini akan menapis, 
tapisan itu akan terus menapis,
dan kita akan terus tertapis,
walau kamu sudah faham betul tujuannya,
kerana selagi ruh mu tidak diangkat mengadap Tuhanmu,
masih belum ada jaminan untuk kamu tidak akan tersungkur,
sehebat apa pun kamu.
Tolong ingat itu.

Cuma itu.

saya perlukan antum untuk tarik tangan saya, dan tampar saya supaya saya tersedar. Plizzz... 


Princess Mos,
090114
Puncak Alam.


06 January 2014

sumpah, diri ini terlalu pendek!

in the name of Allah..the most gracious, the most merciful..





pernah suatu ketika,
aku jadi manusia paling lesu di dunia (baca: menurut aku la),
aku merasa seolah-olah dunia ini menghimpit aku,
memijak-mijak tubuhku,
sehingga gelap. gelap. tak nampak cahaya sedikit pun.

manusia itu sifatnya selalu lupa,
lupa akan nikmat Tuhannya,
lupa akan rezeki Tuhannya..

jadi wajarlah kalau setiap kali aku berada dalam lingkaran yang tak berapa nak bulat itu,
sosok murabiyyah itu mengingatkan kami,
baik nadanya lembut, sederhana atau keras..
"jadilah kita orang yg bersyukur dik.."

pangg!! sakitnya tamparan itu,
tamparan yg hanya di rasa oleh jiwa pendosa seperti aku,
jiwa yang selalu alpa seperti aku...

aku yakin, bahwa syukur yang di maksudkan sang kakak itu bukanlah syukur biasa,
bukanlah syukur setelah mendapat habuan atau bonus tahunan dari big boss.
tapi...
ia adalah sebentuk syukur hati, yang mensucikan jiwa, yang tidak berlebihan,
ia hanyalah sebuah syukur yg melahirkan taqwa dan keimanan yg lebih. cuma itu. titik.

dari air hujan yang menumpahkan airnya ke lapisan tanah bumi teratas,
menghasilkan rerumputan, pohon-pohon yang gagah mahu pun yang menjalar,
dari air hujan yang sama itu (mungkin berbeza pH nya saja),
dengan ia.. menghasilkan bermacam rupa, bentuk, warna, bau dan rasa,
apakah itu belum cukup untuk membuatkan kita insaf dan malu kepada Allah?

sumpah, diri ini terlalu pendek! (kerdil..hihi)

bertasbihlah dengan memuji nama Tuhan mu yg menciptakan.

wuaallahu'alam.


Princess mos.
Kuala Selangor.
060114