Di antara ufuk senja yang memancarkan cahaya merah saga,
aku mendongakkan wajahku jauh ke langit lepas,
menguntai segala lelah yang terbuku di dada sesak ini,
mengungkap bait-bait kata tanda mengah,
melihat wajah-wajah yang menghampiri sepenuh cinta,
yang mungkin tidak pernah menyakiti tangisan hati...
Namun hatiku tertanya-tanya,
mengapa dia menghampiriku sepenuh cinta?
sedangkan dari balik lembaran hatiku,
aku tidak pernah bersedia sedikit pun,
malah tidak pernah menginginkan itu...
Duhai dia yang selalu hadir dibayangan jiwa,
pergilah menjauh..
aku tidak ingin melihatmu lagi,
walau seinci pandangan mata,
walau seinci tebaran kata,
aku ingin menjadi aku yang sendiri,
melangkah di dunia sepi fana ini,
mengharap penuh pada Dia,
terus mengharap,
tidak berhenti,
walau senja menutupi diri....
penaku,
MZ_27791
aku mendongakkan wajahku jauh ke langit lepas,
menguntai segala lelah yang terbuku di dada sesak ini,
mengungkap bait-bait kata tanda mengah,
melihat wajah-wajah yang menghampiri sepenuh cinta,
yang mungkin tidak pernah menyakiti tangisan hati...
Namun hatiku tertanya-tanya,
mengapa dia menghampiriku sepenuh cinta?
sedangkan dari balik lembaran hatiku,
aku tidak pernah bersedia sedikit pun,
malah tidak pernah menginginkan itu...
Duhai dia yang selalu hadir dibayangan jiwa,
pergilah menjauh..
aku tidak ingin melihatmu lagi,
walau seinci pandangan mata,
walau seinci tebaran kata,
aku ingin menjadi aku yang sendiri,
melangkah di dunia sepi fana ini,
mengharap penuh pada Dia,
terus mengharap,
tidak berhenti,
walau senja menutupi diri....
penaku,
MZ_27791
No comments:
Post a Comment