ya Allah..
sesungguhnya.. Kau-lah yang telah menghidupkan.. dan Kau jugalah yg telah mematikan.. dan membawa kami kembali kepada-Mu...
tidakku dapat menahan sebak di dada ini.. biar selapang rasa dan kelegaan.. tetapi Kau pasti tahu.. akan sempitnya dunia mendengar khabar itu...
telah Allah pilih dirimu dulu..
di saat kami tidak pernah menyangka sedikit pun akan kehilangan mu.. sebagai seorang teman dan sahabat yg sangat bermakna buat kami semua...
pg tadi.. aku melihat senyum yg terukir di bibirmu.. di saat itu, kami sedang sibuk menghafal pidato kami sblm mmpersembahkan pidato itu di dalam bus awam di Stesen Bungur Surabaya..
wajah mu tenang terlihat dari senyum yg tidak pernah berhenti melihat gelagat kami yg cemas itu..
kau menemani kami utk berpidato di dalam bus.. ke hulu ke hilir mencari bus utk kami berpidato di dlmnya demi menyelesaikan tugas kami..
kau temani aku dan dia sahabat baik mu..
kita bertiga... mencari2 bus.. sehingga aku sempat bergurau dgnmu krn sudah terlalu penat dan
tension sbb tak ada pemandu di dlm bus..
ku katakan pada mu..
"
kamu aja yg jadi supirnya ya.." smbil kau memandangku dgn senyuman sbgai jwpn atas gurauanku...