seutuh tinta yang berlabuh,
bersama lintasan hati penuh makna,
saat kalam membisu,
jasad pun terkaku beku..
dan aku di daerah ini,
menghitung rindu,
di balik awan-awan yang bergerak laju,
di langit biru..
pernahkah dirimu tahu,
akan sendu yang termengu,
dalam jiwa lesu,
pada satu waktu,
itu......
tatkala debu tertuang dari kaca,
menjadi juzuk-juzuk kecil yang terbelah,
tidak terkutip juga,
dan kau hadir memapah,
meskipun tanpa jasad nyata nan gagah..
apa tega seorang aku membiar tanganmu tak tersambut?
di saat kau telah lelah,
berlarian mengejar bunga merah,
di sebuah daerah,
indah...
tentu tidak wahai mahluk Allah..
untukmu hamba yang bernama..
Princess Mos, 27791
No comments:
Post a Comment